Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu—bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan Padamu Negeri di akhir jam sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus. Dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita. Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka, dan temukan diri Anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Buku ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories, dan khususnya juga buat siapa saja yang masih meyakini adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia: pendidikan.
Ide, peristiwa2 dalam buku ini sangat bersahaja, menarik. Buku ini memang bukan novel, tapi memoar. Secara isi bagus-lah. Sayang sangat lemah dalam teknik dan komposisi…
Awalnya, saya jatuh cinta sama nama buku ini. LASKAR PELANGI, doesn't it sound so beautiful. Sayangnya, cinta saya tidak cukup besar untuk membuat saya membeli buku ini di awal-awal terbitnya.

Malah niat saya sempat urung, saat secara tidak sengaja membaca review seorang teman yang bilang buku ini tidak masuk akal. Dia bilang pilihan katanya terlalu canggih untuk sebuah buku yang menggunakan PoV anak kecil. "Ah, mungkin hanya another best seller book without a proper writing" pikir saya waktu itu. Tapi karena kehebohan massa, dan karena cerita penuh semangat seorang teman yang menonton pembahasan buku ini di sebuah talk show, mau tak mau niat saya jadi muncul lagi. Dan akhirnya, setelah berhasil mengelabui seseorang untuk membelikan buku ini, saya membacanya. Saya jatuh cinta lagi.
Kata orang cinta itu buta, dan saya sepertinya membabi buta mencintai buku ini. Ya, saya tahu pemilihan katanya tidak masuk akal, ya, saya juga tahu banyak nama-nama latin yang memberi kesan pamer kepintaran, dan ya, saya juga merasakan ketidakkonsistenan PoV dari orang pertama menjadi orang ketiga. Tapi saya tidak peduli. Cinta saya buta. Buta, mutlak, and inexplicable.
Saya tidak tahu pasti kenapa saya mencintai buku ini, yang pasti saya tertawa dan menangis bersamanya. Saya tertawa melihat tingkah ikal yang jatuh cinta, saya tertawa melihat jebakan mahar yang cerdas, saya tertawa melihat kejudesan dan ketajaman sahara, dan saya berharap saya seberani flo. Tapi, tak ada yang bisa menyentuh hati saya seperti lintang. Lintang dan ayah bambu angin-nya.
saya membuka halaman pertama, dan saya langsung bermain disana bersama mereka, di sekolah rakyat yang hampir roboh di kepulauan bangka, di toko kelontong berbau tengik, di tengah festival kebudayaan, dan saya juga ikut duduk disana, di atas dahan salah satu pohon yang saya lupa namanya.
Saya rasa, saya jatuh cinta karena buku ini membawa saya terbang, melayang, hinggap, dan akhirnya mendarat bersama 10 orang anak kecil lainnya, dibawah langit berguratkan pelangi.
Download gratis Laskar Pelangi by Andrea Hirata
Silahkan download dan baca secara offline melalui perangkat mobile ataupun melalui perangkat dekstop Anda.
Untuk mengunduh ebook yang berjudul "Laskar Pelangi by Andrea Hirata", silahkan klik tombol di bawah ini.
Terima kasih telah berkunjung. Untuk mengetahui cara membaca ebook, buku, novel, komik dan karya menarik lainnya, silahkan lihat di sini.
Posting Komentar