Sang Pemimpi adalah sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat Anda percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, lebih dari itu, akan membuat Anda percaya kepada Tuhan. Andrea akan membawa Anda berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana Anda akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru.
Tampak komikal pada awalnya, selayaknya kenakalan remaja biasa, tapi kemudian tanpa Anda sadari, kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai Anda. Karena potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan Anda pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi. Karena arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah dua orang tokoh utama buku ini: Arai dan Ikal akan menuntun Anda dengan semacam keanggunan dan daya tarik agar Anda dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan, agar Anda menolak semua keputusasaan dan ketakberdayaan Anda sendiri.

“Kita tak kan pernah mendahului nasib!” teriak Arai.
“Kita akan sekolah ke Prancis, menjelajahi Eropa sampai ke Afrika! Apa pun yang terjadi!”
Kalau kamu pernah mempunyai cita-cita atau impian yang berapi-api tetapi sudah berterbangan menjadi abu, hadamlah buku ini. Kalau kamu pernah ditimpa kesusahan sehingga asamu telah hancur gugur dimamah kepayahan, hadamlah buku ini.
Kalau kamu mencari jawapan sebuah jati diri yang sudah luntur, hadamlah buku ini. Kalau kamu merindui dunia pendidikan yang dipenuhi keikhlasan dan membungakan keinsafan, hadamlah buku ini.
Kalau kamu tertanya-tanya makna persahabatan paling sejati, hadamlah buku ini. Atau kalau kamu sudah menginjak kesenangan sehingga terlupa makna kehidupan, hadamlah buku ini.
Percaya atau tidak, buku yang tidak setebal mana karya Andrea Hirata ini menghimpunkan semua semangat di atas.
Dan benar, sudah terlalu banyak diperkatakan tentang Sang Pemimpi dan Andrea Hirata, tetapi setiap mata yang membaca dan fikiran yang mencerna mampu mencanting pengalaman bacaannya menjadi sebentang ulasan yang berbeza.
Kata segelintir orang, Andrea Hirata anak kelahiran Belitong ini adalah jelmaan Pramoedya Ananta Toer. Dalam berkisah tentang kehidupan zaman awal dan akhir remajanya yang keras untuk memburu pendidikan, gaya penulisan beliau memang mempunyai kekuatan yang sama dengan Pramoedya - sederhana tetapi tetap indah dan bermakna menggugah atma.
Buku ini mengisahkan tentang kehidupan susah tiga watak utama: Arai, Jimbron dan Ikal di Belitong Timur, sebuah masyarakat Melayu Indonesia yang terbangun atas ekonomi timah dan perikanan.
Mereka mewakili anak-anak yang hidup di bawah paras kemiskinan sehingga terpaksa bekerja keras selama bertahun-tahun, menabung untuk keperluan pendidikan dan ilmu yang mereka dambakan.
Apa yang menghidupkan mereka hanyalah mimpi-mimpi yang indah; untuk menjadi sarjana, menuntut ilmu hingga ke Peranchis, di altar tempat pemujaan ilmu Universiti Sorbonne yang terkenal.
Melalui kisah mereka, kita dapat melihat bagaimana pendidikan yang berlandaskan keikhlasan para guru dan sokongan masyarakat sekitar ternyata dapat melahirkan insan yang begitu mencintai ilmu walaupun dalam serba kekurangan.
Ilmu masih diletakkan di tempatnya yang paling mulia apabila dianggap sebagai jalan keluar yang dapat menggerakkan mereka ke atas pada tangga kedudukan sosial, bukan harta atau pangkat yang didapatkan dengan cara yang salah, rasuah dan menipu.
Persoalan jati diri dan kehidupan sosial orang Melayu juga disentuh berkali-kali oleh Andrea Hirata dalam nada yang tidak pedih menyindir, tetapi berisi keharuan yang jujur.
Kita boleh melihatnya dengan jelas dalam kisah kuda Australia yang pertama kali didatangkan dengan kapal ke Belitong Timur dan juga kisah si tiga sahabat menonton wayang cerita si carik merah.
Kritikan halus Andrea Hirata cuba membangkitkan orang Melayu untuk memperbaiki keadaan sosial dengan menyedari kelemahan sikap mereka terlebih dahulu.
Sang Pemimpi juga menyentuh masalah kepimpinan dalam masyarakat - bagaimana seharusnya seorang pemimpin bersikap, serta ketulenan seorang pemimpin yang terbukti antara laungan gagasan dan amalan sebenar mereka dalam kehidupan.
Apa yang mampu dirumuskan, sebenarnya kesusahan hidup itulah guru terbaik dan kehidupan itu sendiri sekolah sebenar yang paling berwibawa untuk mengasuh kita.
Andrea Hirata adalah orang yang telah diasuh oleh guru yang terbaik di sekolah yang sebenar, dan ini terbukti melalui buah tangannya kepada umat Melayu yang mengajak kita (dan kamu juga), menjadi Sang Pemimpi. Ya kamu, tak mahu jadi Sang Pemimpi?
Jika Laskar Pelangi adalah kisah pengalaman kumpulan Laskar Pelangi belajar di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah, maka Sang Pemimpi adalah lanjutan daripadanya.
Kali ini Andrea menyihir pembaca dengan kisah Ikal bersama Arai dan Jimbron memikul nasib demi mencapai mimpi belajar di Perancis. Ikal sudah lulus SD dan sedang menyambung pelajaran di peringat Sekolah Menengah Atas (SMA)
Download gratis Sang Pemimpi by Andrea Hirata
Silahkan download dan baca secara offline melalui perangkat mobile ataupun melalui perangkat dekstop Anda.
Untuk mengunduh ebook yang berjudul "Sang Pemimpi by Andrea Hirata", silahkan klik tombol di bawah ini.
Terima kasih telah berkunjung. Untuk mengetahui cara membaca ebook, buku, novel, komik dan karya menarik lainnya, silahkan lihat di sini.
Posting Komentar